Posts

Showing posts from May, 2019
Image
CATATAN LITERASI PELAJAR SMA SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT X IPS 2 #11 Oleh : Ananda Syifa Nabila Callista Kaerunisa Febi Andilla Jenita Damayanti Salma Ayu Nastiti Syahgita Rahayu Sinopsis Cerpen Kompas Judul : Suara di Bandara Ketika saya terbangun, pesawat baru saja memasuki wilayah Hongaria, dan pada waktunya nanti pasti akan mendarat di Amsterdam. Inilah pekerjaan saya sebagai penerbit: menerbitkan buku, mengusahakan terjemahan, memasarkan buku di negara-negara Eropa, jual beli hak cipta, dan berbagai negosiasi lain. Dan pekerjaan ini saya lakukan satu tahun sekali, atau, kadang-kadang dua tahun sekali. Tapi, karena dalam beberapa bulan terakhir saya sering mendengar suara perempuan di bandara-bandara besar, saya berusaha untuk lebih sering bepergian. Kalau saya tidak datang lagi dalam waktu lama, mungkin suara itu akan diganti oleh suara orang lain. Rekaman pengumuman mengenai keberangkatan dan kedatangan pesawat internasional bisa saja sewa
Image
CATATAN LITERASI PELAJAR SMA SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT X IPS 2 #10 Oleh : Ananda Syifa Nabila Callista Kaerunisa Febi Andilla Jenita Damayanti Salma Ayu Nastiti Syahgita Rahayu Sinopsis Cerpen Kompas Judul : Semangkuk Perpisahan Dimeja Makan Ibu saya bilang perempuan harus bisa memasak. Setidaknya satu menu sepanjang hidupnya. Saya merasa tidak setuju, terlebih ketika hidup sudah nyaris-nyaris mirip di surga urusan lapar dan makan. Betul. Semasa kecil, saya sering didongengi ibu. Katanya hidup di surga itu nyaman sekali, tinggal tunjuk langsung jadi. Mau anggur akan diantar ke hadapan. Mau minum dan makan juga demikian. Bukankah sekarang zaman juga sudah begini? Haus dan lapar tinggal buka ponsel. Hanya perlu satu jari untuk mcmbuatnya ada di depan mata. Lalu, mengapa harus susah payah memasak segala? Bukan. Bukan saya tidak pernah memasak sama sekali. Saya pernah merebus mi instan, menggoreng telur, atau beberapa hal lain untuk bertahan hidup.
Image
CATATAN LITERASI PELAJAR SMA SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT X IPS 2 #09 Oleh : Ananda Syifa Nabila Callista Kaerunisa Febi Andilla Jenita Damayanti Salma Ayu Nastiti Syahgita Rahayu Sinopsis Cerpen Kompas Judul : Elena Sejak kecil aku tahu ada yang tak beres dengan saudara perempuanku itu. Elena senang berlama-lama mendekam di sudut gelap, mengasingkan diri seperti binatang yang terluka, tenggelam dalam dunianya sendiri. Sering kupergoki dia bicara sendiri atau berdiri diam sambil memandang jauh ke depan, seakan-akan menatap sesuatu yang kasatmata. Elena tidak sekolah. Aku rasa tak ada yang mau menerima anak perempuan setengah sinting sebagai murid. Sebagai gantinya, Ibu mendatangkan guru privat. Itu pun tak bertahan lama. Setelah tiga kali gagal, Ibu menyerah. Beliau turun tangan sendiri, paling tidak agar anak itu bisa baca-tulis. Pernah kulihat Ibu mengajar Elena dan aku tak heran si guru privat berhenti hanya beberapa minggu setelah bekerja. Suatu har
Image
CATATAN LITERASI PELAJAR SMA SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT X IPS 2 #08 Oleh : Ananda Syifa Nabila Callista Kaerunisa Febi Andilla Jenita Damayanti Salma Ayu Nastiti Syahgita Rahayu Sinopsis Cerpen Kompas Judul : Kue Gandus Nenek NENEKKU cerewet—aku bingung membedakan antara cerewet dan pemarah. Itulah hal yang pertama kali muncul di benakku, jika ingatan tentang nenek muncul. Aku tahu nenekku berbeda daripada neneknenek teman sebayaku dulu. Jika nenek mereka kerap memberi uang jajan, nenekku justru kerap memberiku banyak pekerjaan. Aku tak tahu, apa aku membenci nenek atau justru menyukainya. Kau mungkin bertanya, “Kenapa kau tidak membantahnya? Bukankah anak-anak kerap membantah dan nakal?” Aku pernah melakukannya. Aku pernah membantah nenekku. Namun aku menyesal telah melakukan itu. Bukan. Bukan karena aku takut menjadi cucu durhaka dan kelak akan disiksa saat mati seperti dalam komik Siksa Neraka yang kupinjam dari kawan sekelasku, tapi
Image
CATATAN LITERASI PELAJAR SMA SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT X IPS 2 #07 Oleh : Ananda Syifa Nabila Callista Kaerunisa Febi Andilla Jenita Damayanti Salma Ayu Nastiti Syahgita Rahayu Sinopsis Cerita Pendek Judul : Monolog Setelah menghabiskan sebotol besar bir dan memesan bir kedua, kuhampiri ia yang sedari tadi memandang lurus pantai. Kutepuk pundaknya lalu duduk tepat di samping kirinya, tapi seperti sebulan belakangan, ia hanya memaku mata ke ujung laut. “Hei,” kataku. Ia tidak menjawab, menarik nafas panjang lalu menghembus­kannya perlahan, kali ini ia mengetuk-ngetukkan telunjuk kanannya yang di atas meja. Suaranya seperti detik jam, begitu syahdu menyatu bersama hembus angin yang menderukan dedaun. Sepenghenti angin, ia menghentikan pula ketukannya. Kembali sunyi, ia pun masih memandang lurus laut yang tidak berujung, aku melihat matanya. Entah kenapa aku sangat menik­mati ini, matanya yang berteka-teki. “Apa kau ke sini untuk kembali bert
Image
CATATAN LITERASI PELAJAR SMA SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT X IPS 2 #06 Oleh : Ananda Syifa Nabila Callista Kaerunisa Febi Andilla Jenita Damayanti Salma Ayu Nastiti Syahgita Rahayu Sinopsis Cerpen Kompas Judul : Dongeng Terakhir Untuk Jingga JINGGA adalah bocah perempuan periang. Dia menghabiskan banyak waktunya di taman. Halaman rumah yang ditumbuhi berbagai tanaman bunga dalam pot, pohon-pohon buah yang rindang, dan permadani hijau rumput yang menutupi permukaan tanahnya. Jingga menamai taman itu surga sebagaimana dongeng yang selalu didengar sebelum tidur dari ayahnya. Pada hari libur atau akhir pekan, di taman itu, Jingga sering mengundang anak-anak seusianya untuk bermain sebebasnya. Keriuhan anak-anak yang bermain itu baru akan berakhir saat langit jingga di arah barat memberi aba-aba. Atau saat suara lembut seorang ibu menyebut nama anak perempuannya, “Jingga.” Itu juga menjadi pertanda permainan harus diakhiri dan mereka akan
Image
CATATAN LITERASI PELAJAR SMA SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT X IPS 2 #05 Oleh : Ananda Syifa Nabila Callista Kaerunisa Febi Andilla Jenita Damayanti Salma Ayu Nastiti Syahgita Rahayu Sinopsis Cerpen Kompas Judul : Pohon Keluarga SUDAH sejak lama aku ingin menanyakan hal ini pada ibu. Dan setiap kali aku ingin bertanya kepadanya, hal itu selalu urung. Bukan lantaran aku tak berani bertanya, tetapi selalu tak ada waktu yang menurutku pas untuk bertanya. Ditambah raut muka ibu yang berubah setelah aku mulai menyinggung masalah keluarga. Hal itu membuatku tak tega. Namun, seperti gayung bersambut, tugas sekolah telah membantuku untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaanku. Maka dengan mudah aku meminta ibu untuk bercerita tentang asal-usulku. Apalagi teman-teman di sekolah begitu jahil ingin tahu mengapa wajahku sama sekali tak mirip dengan bapak atau ibu. Sebenarnya aku ini keturunan siapa. Tak satu pun bentuk wajahku yang menurun dari keduanya. Ak
Image
CATATAN LITERASI PELAJAR SMA SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT X IPS 2 #04 Oleh : Ananda Syifa Nabila Callista Kaerunisa Febi Andilla Jenita Damayanti Salma Ayu Nastiti Syahgita Rahayu Sinopsis Cerpen Kompas Judul : Dunia Almira SATU jam setelah ayah dan ibunya berangkat ke kantor masing-masing, sebuah dunia baru muncul di kamar Almira. Dunia yang sebetulnya hanya ada di dalam kepala mungil Almira, gadis berusia enam tahun yang menggemaskan. Tetapi dunia baru itu jauh lebih luas ketimbang dunia di luar kepala Almira, yang hanya seluas kamar dan seisi rumahnya. Ia tidak boleh keluar rumah. Sebab kata ibu, di luar banyak orang-orang jahat. Anak manis harus berdiam di rumah, rajin belajar supaya pintar, demikian ujar ayah. Selain Bik Minah, yang hanya datang ke kamar Almira pada waktu makan, tidak ada siapa-siapa pada sepanjang hari Almira. Hanya tembok kamarnya yang penuh hiasan warnawarni, kasur empuk bertabur boneka, dan lemari berisi buku-bu
Image
CATATAN LITERASI PELAJAR SMA  SMA NEGERI 27 JAKARTA PUSAT X IPS 2 #03 Oleh : Ananda Syifa Nabila Callista Kaerunisa Febi Andilla Jenita Damayanti Salma Ayu Nastiti Syahgita Rahayu Sinopsis Cerpen Kompas  Judul : Seekor Lumba-lumba Menyeretnya Menuju Samudera Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, TaƱjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”. BEGITULAH bunyi sumpah Patih Gajahmada, seorang negarawan dari Kerajaan Majapahit yang sangat terkenal pada masanya. Sumpah penyatuan atau sumpah penaklukan? Entahlah. Tiba-tiba saja aku teringat pada kalimat sumpah yang pernah kubaca di salah satu buku semasa kuliah dulu. Kebetulan aku menempuh pendidikan formal di jurusan sejarah salah satu perguruan tinggi di kota ini. Kuanggap suatu kebetulan, sebab aku tak menginginka